Ikapi Awards 2025: Ajang Apresiasi Nasional untuk Penggerak Literasi Indonesia

Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) kembali menganugerahkan Ikapi Awards bertepatan dengan Opening Ceremony Indonesia International Book Fair (IIBF) 2025 yang digelar pada Rabu, 24 September di Assembly Hall, Jakarta International Convention Center, Senayan.

Ikapi Awards adalah penghargaan rutin yang diselenggarakan oleh Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) sejak tahun 2010 serta merupakan bentuk kepedulian dan apresiasi Ikapi kepada penulis, pegiat literasi, dan insan perbukuan yang berperan menggerakkan industri penerbitan buku di Indonesia.

Ikapi Awards 2025 hadir untuk merayakan para insan literasi yang terus menyalakan imajinasi dan pengetahuan bangsa. Tahun ini, Ikapi mempersembahkan penghargaan untuk tiga kategori, yakni Writer of the Year, Children’s Book of The Year, dan Literacy Promoter.

Berikut ini adalah profil para peraih Ikapi Awards 2025 yang merupakan sosok-sosok luar biasa, penulis, ilustrator, dan penggerak literasi, yang telah memberi warna, inspirasi, dan harapan melalui karya mereka.

🏆 Writer of the Year: Valerie Patkar

Gaya tuturnya hangat, reflektif, dan menyentuh emosi pembaca muda. Ia pun menulis ceritasebagai ruang yang aman bagi banyak anak muda–untuk merasa dimengerti, didengar, danditerima. Kisah yang ia sodorkan relevan dengan dinamika mereka. Tentang cinta, kehilangan, identitas, keluarga, dan penerimaan diri.

Valerie Patkar. Delapan bukunya yang terbit dalam naungan penerbit Bhuana Sastra sejak 2018 mendapatkan sambutan sehangat yang ia rengkuh dari Wattpad. Namun, ia bukan semata penulisyang produktif. Ia juga kreator ekosistem literasi yang membumi. Dunia Loversation, salah satuproyek terbesarnya, tidak saja hadir dalam bentuk buku, tetapi juga berhasil membangunkomunitas literasi dan menjangkau alih wahana berupa merchandise yang memperluas dampakcerita hingga ruang-ruang keseharian pembaca.

Lebih dari sekadar seri novel, Dunia Loversation telah tumbuh menjadi semesta cerita yang hidup, yang berhasil menumbuhkan rasa kepemilikan dan keterhubungan di antara pembacanya. Merchandise yang ia hadirkan dirancang khusus untuk memperkuat pengalaman pembaca, membuktikan bahwa literasi bukan hanya tentang membaca, tetapi juga tentang membangunkoneksi emosional yang bisa dibawa ke mana saja.

Melalui karya, komunitas, dan merchandise literasi, Valerie membuktikan bahwa cerita bisamenjadi kekuatan transformatif yang nyata. Ia menulis dengan hati, dan karena itu, ia pantasmenjadi Writer of the Year pada ajang Ikapi Awards 2025.

🏆 Children’s Book of The Year: PANGERAN KATA YANG BAU KETEK

Penulis: Noor H. Dee

Ilustrator: Choryna Dezavega

Buku ini ditulis dan digambar dengan begitu jenaka. Beberapa anak dan orangtua yang membacanya sukses tertawa bersama. Alhasil, di bulan ketiga setelah diterbitkan, buku inimengalami cetak ulang yang kedua.

Buku ini berkisah tentang seekor Pangeran Katak yang aroma keteknya mendatangkan bencana. Setiap kali keteknya terangkat, hewan-hewan pingsan di tempat.

Selain mampu mendatangkan tawa yang ceria, buku ini juga mengajarkan tentang pentingnyamenjaga tubuh agar tetap bersih.

Buku ini ditulis oleh Noor H. Dee dan diilustrasikan oleh Choryna Dezavega, dua manusia yang selalu ingin menghadirkan buku-buku menyenangkan untuk anak-anak Indonesia.

Noor H. Dee adalah penulis yang telah menerbitkan puluhan judul buku anak. Empat buku di antaranya telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris. Selain penulis buku anak, Noor H. Dee juga editor buku anak di Noura Publishing.

Choryna Dezavega menamatkan pendidikannya di Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB. Sempatberkarir sebagai desainer interior di Brunei Darussalam, kini Choryna memilih berkarya lewatilustrasi buku anak yang penuh dengan warna dan segudang cerita.

🏆 Literacy Promoter: KAK AIO (MOCHAMAD ARIYO FARIDH ZIDNI)

Mochamad Ariyo Faridh Zidni — akrab disapa Kak Aio — adalah pendongeng, penulis, danpenggerak literasi yang mendedikasikan hidupnya untuk melestarikan dan menghidupkankembali cerita rakyat Nusantara. Sejak awal kiprahnya sebagai pustakawan, ia percaya bahwadongeng bukan sekadar hiburan, melainkan media untuk menumbuhkan kecintaan membacasejak dini. Keyakinannya bahwa mendongeng juga sebagai sarana menanamkan nilai, identitas, dan imajinasi lintas generasi bahkan telah membawanya ke banyak panggung di Indonesia danmanca negara.

Sejak 1999 sudah aktif mendongeng dari rumah sakit, taman bacaan masyarakat, danperpustakaan, hingga  mencetuskan Hari Dongeng Nasional. Kemudian pada 2020, melaluipanggung tatap muka maupun daring, ia menjangkau ribuan anak dan keluarga, menghadirkankisah-kisah daerah dengan riset budaya yang kuat dan teknik bercerita yang memikat. Ia juga aktif membina komunitas pendongeng dan menginisiasi kolaborasi lintas daerah.

Lima tahun kemudian, di 2025, kiprahnya semakin meluas. Kak Aio telah mendokumentasikanpuluhan cerita rakyat yang nyaris punah, menerbitkan buku dan media audio-visual, sertamengembangkan program pelatihan pendongeng muda di berbagai provinsi. Kolaborasinyadengan Lembaga perpustakaan, sekolah, penerbit, komunitas, dan lembaga budaya berhasilmengintegrasikan dongeng Nusantara ke dalam pembelajaran kreatif.

Dengan dedikasi, konsistensi, dan inovasi, Mochamad Ariyo Faridh Zidni menjadi sosokinspiratif yang membuktikan bahwa literasi dapat tumbuh subur melalui kekuatan cerita. Penghargaan ini adalah pengakuan atas perannya menjaga warisan budaya dan menyalakanimajinasi generasi penerus bangsa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *